A. Wacana
Narasi, Deskripsi, Eksposisi, Argumentasi, dan Persuasi
1.
Wacana
Narasi
·
Pengertian
Narasi merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha
mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca
melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu ( Keraf: 2010). Keraf juga
mengatakan unsur terpenting dalam narasi adalah unsur tindakan atau perbuatan. Namun sebagai pembeda dengan wacana
deskripsi, maka harus ditambahkan unsur kronologi atau rangkaian waktu.
Wacana
narasi adalah salah satu jenis wacana yang berusaha menceritakan/ mengisahkan
suatu kejadian yang terjadi dalam suatu rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu
secara kronologis.
·
Unsur-unsur
penting dalam sebuah narasi adalah:
a.
Kejadian
b.
Tokoh
c.
Konflik
d.
Alur/ plot
e.
Latar
yang terdiri atas latar waktu, tempat, dan suasana
·
Contoh
Wacana Narasi
Doni
terlambat ke sekolah hari ini karena bangun kesiangan. Ia tiba di sekolah pukul
7.45, sehingga ia di tegur oleh guru piket. Dan ketika masuk ke ruangan bahasa
inggris ia di larang masuk karena waktu untuk yang kesiangan telah habis.
2.
Wacana
Deskripsi
·
Pengertian
Wacana
deskripsi adalah satuan jenis wacana yang menggambarkan suatu objek berdasarkan
hasil pengamatan, perasaan, dan pengalaman penulisnya. Untuk mencapai kesan
yang sempurna bagi pembaca, penulis merinci objek dengan kesan, fakta, dan
citraan.
Dilihat
dari sifat objeknya, deskripsi dibedakan atas 2 macam, yaitu :
a)
Deskripsi
Imajinatif/ Impresionis
o
Pengertian
Merupakan deskripsi yang menggambarkan objek benda
sesuai kesan/imajinasi si penulis. Pengertian lain tentang deskripsi
impresionis yaitu ialah ragam pemaparan yang didasarkan pada impresi
(kesan atau perasaan) penulis terhadap peristiwa, kejadian, tempat, perbuatan,
karakter, dll.
Hal ini didasarkan pada kuat lemahnya kesan yang
didapat dari objek.
Contoh : Deskripsi mengenai kota Malang yang dingin,
sejuk, dan segar. Banyak objek wisata yang menyenangkan di sana. Wahananya pun
seru-seru dan asyik-asyik.
o
Contoh
Deskripsi Imajinatif
Aku tidak lagi berada di kamarku, tetapi di suatu
ruangan bersama-sama dengan sekelompok orang yang sama sekali belum pernah
kulihat sebelumnya. Bau asap tembakau memenuhi ruangan itu, tapi tak seorang
pun yang kelihatan peduli. Kami semua duduk di kursi yang diatur membentuk
sebuah lingkaran, mirip dengan ruangan diskusi. Semua tampak duduk tenang,
semua kelihatan sedang menulis, dan tidak seorang pun yang kelihatan peduli
pada orang lain di ruangan itu.
b)
Deskripsi
Faktual/Ekspositoris
o
Pengertian
Merupakan deskripsi
yang menggambarkan objek berdasarkan urutan logika atau fakta-fakta yang
dilihat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Faktual dapat diartikan sebagai
hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada
atau terjadi. Atau juga bisa diartikan
sebagai sesuatu hal yang berdasarkan kenyataan; mengandung dan kebenaran. Ada
juga pendapat lain mengenai deskripsi ekspositoris, yaitu ragam pemaparan atau
penggambaran secara logis.
Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa semua yang
ada di dunia ini mempunyai “logika urut-urutan sendiri”.
Contoh: Bila kita ingin mendeskripsikan manusia,
maka logika urutannya: dari atas (kepala) ke bawah (kaki)
o
Contoh
Deskripsi Faktual
Di sebelah kiri pintu tergantung sebuah penanggalan
dan sebuah cermin yang bertuliskan ”Anda manis, Nona.” Di bawahnya merapat
sebuah meja belajar yang diberi alas kertas berbunga-bunga merah jambu, dan
dilapisi lagi dengan plastik bening. Di atas meja ada sebuah tape recorder kecil,
sebuah mesin ketik, jam weker, alat-alat tulis, beberapa helai kertas
berserakan dan buku-buku dalam keadaan terbuka. Pasti semalam dia habis
mengerjakan paper, pikirku.
· Ciri- cirinya
a. Menggambarkan atau melukiskan sesuatu
b. Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya
dengan melibatkan kesan indera
c. Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri
atau mengalami sendiri
3.
Wacana
Eksposisi
·
Pengertian
Wacana
eksposisi adalah satuan jenis wacana yang memaparkan atau menjelaskan secara
terperinci (memaparkan) sesuatu dengan tujuan memberikan informasi dan
memperluas pengetahuan kepada pembacanya.
Wacana
eksposisi biasanya digunakan pada karya-karya ilmiah seperti artikel
ilmiah, makalah-makalah untuk seminar, simposium, atau penataran. Tahapan menulis
wacana eksposisi, yaitu menentukan objek pengamatan, menentukan tujuan dan pola
penyajian eksposisi, mengumpulkan data atau bahan, menyusun kerangka wacananya,
dan mengembangkan kerangka wacana menjadi karangan.
Pengembangan
kerangka karangan berbentuk eksposisi dapat berpola penyajian urutan topik yang
ada dan urutan klimaks dan antiklimaks.
·
Ciri-ciri
atau karakteristik karangan eksposisi
a. Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
b. Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data
aktual)
c. Tidak terdapat unsur memengaruhi atau memaksakan
kehendak
d. Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif
terhadap fakta yang ada
e. Menunjukan sebuah peristiwa yang terjadi atau
tentang proses kerja sesuatu
·
Contoh
Wacana Eksposisi
Jatuhnya
pesawat berkapasitas 266 penumpang airbus A300-600 merupakan peristiwa kedua
bagi American Airlines beberapa detik lepas landas dari bandara udara
internasional O’Hare Chicago, tiba-tiba mesin kiri lepas dari dudukannya. Pilot
tidak bisa mengendalikan pesawat akibat keseimbangan pesawat mendadak berubah
dengan jatuhnya mesin berbobot sekitar 5 ton. Pesawat mendarat dan menghujam
tempat parkir kendaraan 31 detik kemudian 271 penumpang plus awak tewas
seketika.
Kecelakaan
lain menyangkut mesin copot dialami oleh pesawat kargo EI-Al milik flag carier
Israel, 4 Oktober 1992. Mesin nomor empat atau yang paling ujung pada sayap
kanan, tiba-tiba lepas akibat dua fuse-pin (baut dudukan mesin) lepas. Di susul
kemudian oleh mesin nomor tiga. Mendadak kehilangan dua mesin, pilot tidak
dapat mengendalikan pesawat dan menabrak gedung bertingkat di Amsterdam,
Belanda. Empat awak tewas berikut 47 penghuni flat yang di tabrak.
4.
Wacana
Argumentasi
·
Pengertian
Argumentasi
adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan
pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai
dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara (Gorys Keraf: 2010).
Melalui argumentasi penulis atau pembicara ingin menunjukkan sesuatu hal
dianggap benar atau salah dengan didukung fakta-fakta.
Wacana
argumentasi adalah satuan jenis wacana yang berisi pendapat, sikap, atau
penilaian terhadap suatu hal yang disertai dengan alasan, bukti-bukti, dan
pernyataan-pernyataan yang logis.
Tujuan
wacana argumentasi adalah berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran pendapat
pengarang. Gorys Keraf
(2010:100) menerangkan, untuk membuktikan suatu kebenaran, argumentasi mempergunakan
prinsip-prinsip logika.
·
Ciri
Paragraf Argumentasi
a.
Ada pernyataan, ide, atau pendapat yang dikemukakan
penulisnya
b.
Ada
alasan, data, atau fakta yang mendukung
c.
Pembenaran
berdasarkan data dan fakta yang disampaikan.
Data
dan fakta yang digunakan untuk menyusun wacana atau paragraf argumentasi dapat
diperoleh melalui wawancara, angket, observasi, penelitian lapangan, dan
penelitian kepustakaan. Pada akhir paragraf atau karangan perlu disajikan
kesimpulan.
·
Contoh
Wacana Argumentasi
Menurut
Iskandar, sudah saatnya masyarakat mengubah paradigma agar lulus SMP langsung masuk
SMA. Kalau memang lebih berbakat pada jalur profesi sebaiknya memilih SMK. Dia
mengingatkan sejumlah resiko bagi lulusan SMP yang sembarang melanjutkan
sekolah. Misalnya lulusan SMP yang tidak mempunyai bakat minat ke jalur
akademik sampai perguruan tinggi , tetapi memaksakan masuk SMA. Dia tidak akan
lulus UAN karena sulit mengikuti pelajaran di SMA. Tanpa lulus UAN mustahil
bisa sampi perguruan tinggi. Pada akhirnya mereka akan menjadi pengangguran
karena peljaran SMA tidak memberi bekal untuk bekerja.
5.
Wacana
Persuasi
·
Pengertian
Dalam
buku Gorys Keraf (2010:118) ia mengemukakan persuasi adalah suatu seni verbal
yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang
dikehendaki pembicara pada waktu ini atau pada waktu yang akan datang. Karena
tujuan terakhir adalah agar pembaca atau pendengar melakukan sesuatu, maka
persuasi dapat dimasukkan dalam cara-cara mengambil keputusan.
Paragraf persuasi adalah bentuk karangan
yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang, baik pembaca maupun pendengar agar
melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis. Salah satu bentuk paragraf persuasi
yang dikenal secara umum adalah propaganda yang dilakukan berbagai badan,
lembaga, atau perorangan.
Isi
paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca.
Paragraf persuasif banyak dipakai dalam penulisan iklan,terutama majalah dan
Koran .
·
Contoh 1
Marilah
kita membuang sampah pada tempatnya, agar lingkungan kita bebas dari banjir dan
bebas dari penyakit yang disebabkan oleh sampah – sampah yang di buang tidak
pada tempatnya. Oleh karena itu, perlu kesadaran pada diri kita masing – masing
untuk membuang sampah pada tempatnya.
Contoh 2
Banyak
orang yang meremehkan sampah. Bahkan, tidak terpikirkan hal yang akan
ditimbulkannya. Walaupun tempat sampah banyak disesidakan, tetapi kepedualian
seseorang terhadap sampah sangat kurang. Sebagai siswa, kamu sebaiknya
menyadari dan memiliki sikap peduli terhadap sampah. Oleh karena itu, buanglah
sampah pada tempat sampah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar