Selasa, 17 Juni 2014

Puisi Rayuan Besi Tua



Rayuan Besi Tua

Lorong sepi menjelma sosok-sosok yang menggiurkan. Tak ubahnya seperti dunia yang fana.
Potongan besi tua menguatkan satu sama lain, bak bangunan yang berdiri kokoh.
Bayangan besi tua layaknya ada karna pantulan matahari yang mempercantik kemolekan tubuhnya.

Saat hembusan angin yang bergerumuh mengelilingi panca indera, bau berkarat, berdebu, dan tak berguna potongan-potongan besi cantik memperkuat keyakinan. Kau  tak berguna?
Besi-besi cantik, berkarat, tak berguna .. menari-nari indah dalam belaian tangan-tangan kasar dan wajah-wajah berjenggot. lalu tubuhnya meliuk-liuk dalam rabaan halus tangan-tangan kasar.

Besi-besi tua berkarat, menjual harga diri diatas martabat yang dijunjung tinggi
Besi-besi tua menjual harga diri, apa bedanya besi tua dengan barang bekas. Buat dirimu lebih barharga, menjadi berlian, walau hanya berlian hitam. Lakukan sesuatu yang baru, tingalkan lembaran yang lalu.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar